Panduan Singkat Bisnis Budidaya Ayam Petelur
Bisnis budidaya ayam petelur dapat menjadi salah satu sumber penghasilan yang sangat menjanjikan di tengah kondisi pandemik saat ini, apabila dikelola dengan benar.
Walaupun sempat mengalami pasang surut, dihantam dampak wabah Covid-19, sebagai salah satu sumber protein dengan harga terjangkau, telur ayam negeri tetap dapat bertahan sebagai salah satu komoditas pokok di pasaran. Dengan demikian, usaha budidaya ayam petelur skala kecil masih dapat menjanjikan peluang penghasilan tambahan bagi pelakunya.
Sebagai hewan ternak yang sudah lama dikembangkan oleh manusia, ayam petelur telah melalui proses persilangan yang cukup panjang, sampai dengan menghasilkan jenis - jenis unggul yang kita ketahui sekarang ini. Sehingga, pada saat ini, budidaya ayam petelur merupakan salah satu usaha utama dalam sektor peternakan.
Dengan berkembangnya teknologi peternakan berikut teknik manajemen-nya, usaha budidaya ayam petelur dapat dimulai dengan modal awal yang tidak terlalu besar. Selain itu, melalui teknologi informasi saat ini, tidak sulit untuk mempelajari trik dan tips pembudidayaan-nya maupun mendapatkan sarana produksinya. Sehingga usaha ini dapat dilakukan oleh sebagian besar lapisan masyarakat yang menginginkannya.
Persiapan Lokasi dan Kandang
Beberapa jenis ayam ras, rentan terhadap lingkungan yang berisik, untuk itu pemilihan lokasi yang jauh dari keramaian juga merupakan pertimbangan awal dalam menentukan lokasi peternakan. Selain itu biasanya limbah ternak ayam akan menghasilkan bau yang cukup menyengat, apabila lokasi peternakan berdekatan dengan pemukiman penduduk, hal tersebut dapat mendatangkan protes dari warga di sekitarnya.
Sebagaimana hewan ternak lainnya, ayam petelur juga memerlukan kandang yang memadai, agar tetap dapat dalam kondisi sehat dan menghasilkan telur dengan optimal. Pada umumnya ada dua jenis kandang yang sering digunakan dalam peternakan ayam, yaitu :
1) Kandang Koloni
Kandang koloni merupakan kandang dengan bentuk ruangan besar, sesuai ukuran bangunan kandang yang dibuat. Pada kandang jenis ini, ayam disatukan dalam kandang tadi dan dengan kepadatan populasi yang tidak terlalu tinggi, model kandang ini dapat membantu mengurangi peluang penyakit pada ayam yang ada di dalamnya.
Keuntungan dari kandang koloni, kontruksinya sederhana, sehingga lebih mudah dan cepat untuk dibuat, serta lebih mudah dalam perawatan kandangnya. Kelemahannya untuk menghindari kepadatan populasi ayam, diperlukan lahan yang cukup luas, serta telur yang dihasilkan akan berserakan pada permukaan atau lantai kandang, sehingga menyulitkan akan saat mengambilnya, apabila jumlah ayam yang dipelihara cukup banyak.
2) Kandang Baterai
Kandang tipe baterai, merupakan kontruksi kandang dengan rancangan yang terlihat modern di mana kandang dapat disusun secara bertingkat. Untuk kandang jenis ini dapat dibeli pada toko - toko yang menjual alat peternakan. Namun tidak sedikit juga peternak yang membuatnya sendiri dengan bahan dasar bambu.
Keuntungan menggunakan kandang ini adalah memudahkan dalam saat mengambil telur ayam dan saat membersihkan kandangnya. Serta konstruksi-nya yang dapat disusun bertingkat dapat diterapkan pada lahan yang minimal. Kelemahannya harganya cukup mahal jika pengadaannya dilakukan dengan cara membeli, serta beresiko mendatangkan penyakit kaki maupun dada melepuh pada ayam yang dipelihara.
Untuk mendapatkan hasil yang optimal, sesuaikan jenis kandang dengan lokasi maupun kondisi lingkungan peternakan Anda.
Mengadakan Bibit Ayam Petelur
Bibit ayam atau yang biasa juga disebut DOC (Days Old Chicken) bisa didapatkan dengan memesannya pada toko perlengkapan ternak ayam maupun toko online yang jaraknya tidak jauh dari lokasi budidaya ayam petelur milik Anda.
Selain jarak pengiriman bibit ayam, pemilihan jenis ayam petelur yang akan dipelihara juga merupakan suatu pertimbangan, karena selain berpengaruh pada harga bibitnya juga akan mempengaruhi harga jual telur yang diproduksi. Secara umum ada dua jenis ayam petelur yang banyak dipelihara oleh peternak di Indonesia, yaitu :
1. Ayam petelur putih.
DOC ayam petelur jenis ini cukup banyak dijual di pasaran, dan digolongkan sebagai ayam petelur jenis ringan, ciri - cirinya:
- Bulunya berwarna putih.
- Beratnya lebih ringan dari pada ayam petelur coklat.
- Menghasilkan telur dengan warna yang lebih cerah.
- Sensitif terhadap suara berisik maupun cuaca panas atau dingin.
2. Ayam petelur coklat.
Selain ayam telur putih, bibit ayam petelur coklat juga banyak dijual di pasaran, biasanya disediakan oleh pabrik penyedia sarana produksi ternak dengan skala industri. Ayam telur ini digolongkan sebagai ayam petelur medium, ciri - cirinya:
- Bulunya berwarna coklat.
- Ukuran dan beratnya lebih besar dari ayam petelur putih.
- Menghasilkan telur dengan warna lebih gelap dan berukuran lebih besar dari pada ayam petelur putih.
- Lebih tahan terhadap kondisi lingkungan daripada ayam petelur putih.
Bibit ayam petelur putih lebih banyak dijual di pasaran baik di toko online maupun toko offline. Harga jual bibit ayam petelur coklat lebih mahal daripada bibit ayam petelur putih, karena lebih tahan terhadap suara bising dan suhu udara, harga jual telur yang dihasilkannya juga lebih mahal. Selain itu, setelah melewati usia produktifnya (sekitar 2 tahun), ayam apkiran dari jenis ayam coklat lebih laris di pasaran untuk digunakan sebagai ayam pedaging.
Pemeliharaan Ayam Petelur
Setelah persiapan budidaya ayam petelur baik lokasi, kandang maupun bibitnya sudah dilakukan, maka langkah selanjutnya adalah melakukan pemeliharaan dimulai dari bibit sampai dengan ayam memasuki usia tidak produktif lagi. Pada saat pemeliharaan, ada beberapa fase yang memerlukan penanganan maupun pakan yang berbeda, namun secara mudahnya dapat dipisah menjadi dua fase.
1. Fase DOC Sampai Usia 120 Hari (3 bulan)
Setelah menentukan dan membeli bibit ayam petelur, selanjutnya perlu dilakukan pembesaran sampai memasuki usia sekitar 3 bulan, sampai anak ayam tumbuh bulu kasarnya. Perawatan pada fase ini sangat berpengaruh pada kondisi ayam nantinya, yang akan mempengaruhi produktivitas ayam.
a. Kandang
Pada fase ini anak ayam kondisinya masih sangat lemah dan mudah stres atau terkena penyakit. Untuk meminalisir stres setelah menempuh perjalanan pada saat pengiriman, anak ayam jangan langsung dipindahkan ke dalam kandang, rawat mereka selama beberapa hari dengan menggunakan kandang kardus yang disediakan oleh penjual DOC.
Letakkan kandang kardus dalam kandang koloni yang nantinya akan digunakan sebagai tempat pembesaran, dan pasang lampu pijar dalam kardus tersebut untuk menghangatkan DOC.
Setelah anak ayam atau DOC tadi dapat beradaptasi dengan kondisi kandang pembesaran, pindahkan ke dalam kandang pembesaran sampai berusia sekitar 4 bulan.
Jika jenis kandang yang digunakan dalam budidaya ayam petelur milik Anda adalah jenis baterai, sebelum ayam berusia 4 bulan sebaiknya jangan dimasukkan terlebih dahulu ke dalam kandang tersebut. Memasukkan ayam ke dalam kandang baterai saat usianya terlalu muda, beresiko mendatangkan kelumpuhan maupun penyakit lain, karena kondisi fisik ayam masih belum terlalu kuat.
b. Pakan
Gunakan pakan yang sesuai dengan usia DOC, pada usia ini ayam membutuhkan rasio pakan yang tinggi untuk menunjang pertumbuhannya. Biasanya seekor DOC memerlukan sekitar 20% pakan dari berat tubuhnya perhari. Rasio tersebut akan semakin berkurang seiring bertambahnya usia ayam.
Untuk mempermudah penghitungannya Anda dapat menggunakan tabel kebutuhan pakan yang biasa disediakan produsen atau pabrik pakan ayam.
c. Vaksin dan Vitamin
Pada usia DOC sampai dengan usia ayam sekitar 4 bulan, biasanya ayam memerlukan vaksin agar tidak mudah sakit. Banyak produk vaksin untuk ayam yang dijual di pasaran sudah dilengkapi dengan jadwal maupun dosis dan cara pemberiannya.
Untuk menghemat biaya, Anda tidak perlu melakukan semua jadwal vaksinasi yang diberikan, namun sebelumnya Anda perlu berkonsultasi dengan petugas penyuluh setempat atau peternak yang sudah berpengalaman, untuk mengetahui kondisi dan penanganan yang efisien ayam di daerah Anda.
Selain vaksin, untuk merangsang pertumbuhannya dan meningkatkan daya tahan DOC, Anda dapat memberikan vitamin, agar bibit ayam tidak mudah stres. Waspadai gejala stres yang muncul pada DOC, diantaranya :
- Nafsu makan berkurang.
- Sering minum.
- Kembung (temboloknya berisi air atau angin).
Apabila ditemukan DOC dengan gejala stres, segera pindahkan ke tempat terpisah, agar tidak menyebar kepada anak ayam yang lain. Suplemen sederhana selain vitamin yang dapat membantu mencegah stres pada DOC adalah dengan memberikannya air gula.
2. Fase Usia 4 bulan Sampai Usia Apkir
Setelah usia 4 bulan, biasanya kondisi fisik ayam sudah cukup kuat, bulunya sudah lengkap dan otonya sudah tumbuh dengan baik. Pada saat ini apabila Anda menggunakan kandang baterai, ayam sudah bisa dipindahkan ke dalamnya. Kandang baterai akan memudahkan pada saat mengambil telur maupun saat membersihkannya.
Biasanya ayam akan mulai bertelur pada saat memasuki usia sekitar 5 bulan. Jaga dan perhatikan selalu kondisi kebersihan kandang maupun pakan yang diberikan. Apabila terlihat ada ayam yang menunjukkan gejala sakit seperti terlihat lesu, segera pisahkan dan bersihkan kandangnya.
Pada umumnya ayam petelur memasuki usia apkir pada saat berusia sekitar 2 tahun, namun ada juga peternak yang melakukan penggantian sebelum usia ayam mencapai 2 tahun. Hal tersebut dapat dipengaruhi oleh jenis dan kualitas bibit ayam maupun perawatan yang diberikan.
Pemasaran Telur Ayam
Memasarkan telur ayam dari hasil panen tidaklah terlalu sulit, selagi jumlahnya cukup banyak misalnya sampai 1 peti (sekitar 15 kg). Banyak agen ataupun distributor telur ayam di tiap-tiap daerah bersedia membeli atau menampung telur ayam ras atau telur bisa ditawarkan melalui media sosial maupun market place.
Untuk memperoleh 1 peti telur diperlukan sekitar 150 - 200 butir telur, tergantung ukuran dan kualitas telur yang dihasilkan. Kalau jumlah ayam petelur yang dipelihara jumlahnya masih di bawah 200 ekor, maka dalam sehari telur yang dihasilkan tidak akan sampai 1 peti.
Cara lain untuk menjual telur ayam yang jumlahnya tidak terlalu banyak (tidak sampai 1 peti), adalah dengan menjualnya ke warung atau toko sembako yang ada di wilayah tersebut.
Semakin cepat telur dijual setelah dipanen semakin baik, karena semakin lama telur disimpan, kualitasnya akan semakin turun.
Penutup
Walaupun terlihat sederhana, banyak hal - hal mendetil tentang budidaya ayam petelur yang sulit didapatkan hanya dari mempelajari teori. Banyak perbedaan dalam perawatan yang dilakukan peternak, sesuai dengan situasi dan kondisi di wilayah setempat.
Untuk itu jika Anda seorang pemula dalam usaha ini, tidak ada salahnya jika belajar dari peternak setempat yang sudah lebih berpengalaman. Hal tersebut akan membantu mempermudah menghindari kerugian akibat wabah penyakit maupun naik turunnya harga telur maupun ayam.
Komentar
Posting Komentar