Sejarah Wingko Babat yang Tenar di Semarang

sejarah-wingko-babat

 

Kebanyakan orang tahu wingko merupakan makanan khas Semarang, namun ternyata makanan ringan ini berasal dari Kota Babat.


Belum banyak orang yang tahu jika salah satu pusat kecamatan pada Kabupaten Lamongan Jawa Timur, menyimpan banyak sejarah di dalamnya. Kota kecil yang bernama Babat, terletak di pinggir aliran Sungai Bengawan Solo, telah sejak lama menjadi tempat yang digunakan untuk melintasi sungai besar tersebut dari berbagai wilayah lain.


Kota Kecil Bersejarah

Dari berbagai prasasti peninggalan bersejarah, yang ditemukan pada sekitar Sungai Bengawan Solo, para ahli sejarah memperkirakan Babat merupakan tempat terjadinya perang Bubat pada abad ke 14 silam. Sejarah mengisahkan, dalam perang yang melibatkan Kerajaan Majapahit dan Kerajaan Pajajaran tersebut, berakhir dengan tewasnya Raja Pajajaran, Linggabuana, oleh Maha Patih Gajah Mada, yang terkenal dengan sumpah palapa-nya. 

Selain dari peristiwa zaman kejayaan kerajaan nusantara, Babat juga sempat menjadi salah satu pusat pemerintahan Belanda di Jawa Timur. Sejarah tersebut, membuat Babat memiliki banyak sisa bangunan peninggalan dari masa penjajahan Belanda, yang pernah menjadi saksi bisu dari peristiwa agresi militer Belanda. Salah satu adalah gedung yang dibangun pada tahun 1935, yang dulu digunakan oleh Belanda sebagai markas Corps Tjadangan Nasional.  

Selain dari persitiwa-peristiwa besar yang tercatat dalam sejarah Nasional, Babat juga memiliki sejarah tersendiri dalam bidang kuliner. Pada kota kecil inilah penganan ringan wingko mulai diperkenalkan oleh seorang pendatang dari Negeri Tiongkok, yang hijrah ke tempat ini. Sehingga tempat awal usahanya tersebut kini dijadikan salah satu tempat wisata kuliner Jawa timur yang perlu disinggahi oleh para pencinta kuliner.


Perjalanan Wingko Dari Babat

Kebanyakan orang mengetahui Wingko Babat merupakan camilan oleh - oleh khas Semarang. Namun bila ditelusuri, makanan ini pertama kali diperkenalkan pada tahun 1898, oleh Loe Soe Siang, seorang pengusaha makanan yang datang dari Negeri Cina. Selanjutnya anak dari penemu Wingko tersebut, yang pindah ke Semarang, juga memasarkan Wingko dengan menggunakan resep yang diperoleh dari orang tuanya.

Untuk mengingat Babat sebagai kampung halamannya sekaligus menjadi awal mula hadirnya Wingko, maka nama camilan tersebut pun ditambahkan nama tempat asal usulnya tadi. 

Sehingga sekalipun Wingko pada saat itu juga dibuat dan dijual di Semarang oleh generasi penerus usahanya, namanya tetap disebut sebagai Wingko Babat. 

Sedangkan tempat asal mulanya Wingko, di Babat, sampai dengan saat ini masih tetap beroperasi melayani pengunjung yang ingin membeli Wingko maupun bertanya tentang sejarahnya. Untuk mengunjungi tempat wisata kuliner Jawa Timur tersebut, Anda dapat mendatangi alamatnya pada Jalan Raya Babat - Bojonegoro, No. 189, Kelurahan Banaran, Kecamatan Babat, Lamongan. 

Pada museum Wingko Babat tersebut, jajanan khas Jawa ini dijual mulai dari Rp. 20.000 dalam berbagai variasi rasa, mulai dari rasa originalnya, cokelat, durian, nangka maupun keju. Selain menjual wingko, tempat tujuan wisata kuliner Jawa Timur ini, juga menyediakan berbagai jenis jajanan khas Jawa lainnya, seperti jenang, sale pisang dan lain-lain. 

wisata-kuliner-wingko-babat


Cita Rasa Khas

Wingko Babat, camilan manis yang saat ini sudah banyak dijual pada sentra - sentra jajanan, dibuat dari bahan - bahan yang dapat ditemukan dengan mudah pada pasar setempat maupun tempat penjualan bahan pokok. Bahan - bahan tersebut terdiri dari : tepung ketan, tepung kanji (tapioka), kelapa parut, gula, santan, vanili, mentega dan minyak goreng. 

Salah satu hal yang membuat Wingko Babat legendaris Loe Lan Ing, menjadi istimewa dari pada kebanyakan wingko lain, adalah cara pembuatannya. Pada tempat wisata kuliner Jawa Timur ini, wingko masih dibuat dengan dipanggang menggunakan tungku berbahan bakar kayu. Sehigga rasanya memiliki aroma khas tersendiri.

Terutama pada wingko yang sudah menginap 2 hari, aroma vanili yang manis akan berpadu dengan aroma asap kayu dan bau kertas pembungkusnya, yang menambah kelezatan camilan legendaris ini.

 

Share this:

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sejarah Singkat Prostitusi Dari Masa ke Masa

Pertimbangan Sebelum Membeli Komputer Stick Intel

Reddit Ancam Publisher yang Memasang Anti Ad-Blocker

Azus Zenphone Selfie Bagi Penggemar Selfie

Perilaku Seksual Menyimpang Anjing Laut