Facebook Membebaskan Konten Porno di 2016
Pemilik perangkat virtual reality (VR) akan bisa menikmati konten porno
secara bebas. Pengembang perangkat VR bernama Oculus Rift menjamin hal
ini. Perusahaan Oculus VR, yang sekarang dikuasai oleh Facebook,
mengatakan tidak berniat untuk memblokir konten hiburan dewasa yang
memanfaatkan teknologi VR. Menurut mereka, konten porno bisa membuat
Oculus lebih populer.
"Menonton porno bisa menjadikan penggunaan VR lebih populer. Terbukti, pornografi memberikan kontribusi sekitar sepertiga dari material internet, dan memicu 30 persen dari trafik internet dunia," ujar Palmer Luckey, pendiri Oculus VR, perusahaan pembuat Oculus Rift, seperti dikutip melalui Daily Mail, Rabu 20 Mei 2015.
Luckey, yang berbicara di konferensi pengembang Virtual Reality Silicon Valley di San Jose, California, memastikan jika perusahaannya akan membiarkan peredaran konten dewasa itu, jika nanti Oculus dijual di 2016. Pasalnya, kata dia, Rift merupakan platform yang terbuka.
"Oculus Rift ini platform terbuka. Kita tidak mau mengendalikan sebuah hal yang bisa dilakukan dengan platform itu. Itu membutuhkan pertaruhan yang besar," ujar Luckey.
CEO perusahaan software Virtual Reality, Sixense, Amir Rubin, tidak membantah jika
pornografi memang bisa membantu
menaikkan popularitas VR. Dia merujuk pada sejarah internet sejak jaman
dahulu yang menjadikan pornografi sebagai pemicu ketenaran sebuah
teknologi baru."Menonton porno bisa menjadikan penggunaan VR lebih populer. Terbukti, pornografi memberikan kontribusi sekitar sepertiga dari material internet, dan memicu 30 persen dari trafik internet dunia," ujar Palmer Luckey, pendiri Oculus VR, perusahaan pembuat Oculus Rift, seperti dikutip melalui Daily Mail, Rabu 20 Mei 2015.
Luckey, yang berbicara di konferensi pengembang Virtual Reality Silicon Valley di San Jose, California, memastikan jika perusahaannya akan membiarkan peredaran konten dewasa itu, jika nanti Oculus dijual di 2016. Pasalnya, kata dia, Rift merupakan platform yang terbuka.
"Oculus Rift ini platform terbuka. Kita tidak mau mengendalikan sebuah hal yang bisa dilakukan dengan platform itu. Itu membutuhkan pertaruhan yang besar," ujar Luckey.
CEO perusahaan software Virtual Reality, Sixense, Amir Rubin, tidak membantah jika
"Jika melihat sejarahnya, konten porno memang kunci yang penting. Untuk alasan tertentu, atau alasan yang baik di Jepang, VR dalam industri pornografi merupakan hal yang besar. Banyak orang memanfaatkan hal ini karena memang bisa menghasilkan banyak uang," ujar Rubin.
Banyak pengamat percaya jika dunia hiburan dewasa telah mulai mengembangkan konten yang bisa dilihat melalui headset Oculus Rift. Salah satu perusahaan penyewaan DVD porno, Sugar DVD, dikabarkan mulai menggunakan teknologi 3D untuk mereproduksi bintang porno mereka ke dunia virtual. Bahkan, beberapa perusahaan telah mengembangkan alat bantu seks yang bisa disinkronkan dengan perangkat VR. Pada saat ini perangkat tersebut telah mulai dipasarkan di kisaran harga USD $350.
Komentar
Posting Komentar